CONTOH LAPORAN PEMBELAJARAN BERWAWASAN KEMASYARAKATAN (PBK)


 

PRAKTIK PEMBINAAN PROGRAM KEPEMUDAAN

PEMANFAATAN SAMPAH BUNGKUS KOPI SEBAGAI BAHAN KERAJINAN ANYAMAN

DESA SUMBERSUKO KECAMATAN PURWOSARI

KABUPATEN PASURUAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Banyaknya jumlah  generasi muda daripada generasi tua di Indonesia merupakan aset yang sangat penting bagi pembangunan di Indonesia apabila mampu mengolah SDM dengan baik. Namun sebaliknya jika tidak mampu mengolah SDM dengan baik generasi muda tersebut justru akan merugikan Negara itu sendiri. Kita dapat mengambil contoh maraknya tawuran antarpelajar, penyalahgunaan obat terlarang, dan tindak anarkis geng motor.

Dari contoh masalah generasi muda diatas dapat berdampak pada jumlah pengangguran diIndonesia dimasa mendatang. Hal ini disebabkan tidak adanya pengolahan SDM yang baik sejak remaja. Oleh karena itu, untuk mengurangi dampak buruk tersebut, maka dibutuhkan kerjasama antara semua pihak untuk mengatasinya. Salah satunya dengan cara melakukan gerakan pembinaan kepemudaaan, dengan kegiatan tersebut diharapkan mereka dapat menyalurkan bakat dan minat untuk melakukan kegiatan positif yang berguna bagi diri sendiri dan orang lain.

Disisi lain, perkembangan zaman membuat alat penunjang kebutuhan manusia semakin beragam. Misalnya barang-barang yang terbuat dari plastik,  hampir di semua jenis barang terbuat dari plastik. Hal ini disebabkan banyaknya keunggulan yang dimilikinya, seperti sifatnya  yang fleksibel, transparan, tidak mudah pecah atau sobek, bentuk laminasi (dengan kombinasi bahan kemasan lain, aneka warna, tidak mudah rusak) dan harganya yang relatif murah serta mudah didapatkan. Jauh berbeda jika dibandingkan dengan bahan lain seperti daun pisang misalnya, yang mudah rusak dan hanya bisa digunakan dalam waktu tidak lama. Karena itulah banyak orang yang tidak mampu lepas dari ketergantungan plastik. Namun dibalik keunggulan yang diberikan oleh plastik mengandung sejumlah dampak buruk, baik itu berdampak bagi kesehatan maupun lingkungan.

Plastik merupakan bahan yang tidak dapat dihancurkan dengan cepat dan alami. Bahkan bakteri pembusuk dalam tanah pun mengalami kesulitan dalam menghancurkannya. Sehingga lama-kelamaan sampah plastik akan mencemari lingkungan yang disebabkan oleh kandungan kimia dalam proses pembuatannya. Karena kandungan kimia itulah yang membawa dampak buruk bagi kesehatan. Misalnya, plastik atau kantong kresek hitam yang sebenarnya tidak boleh untuk makanan justru digunakan sebagai bungkus gorengan, sayuran atau daging. Wadah minuman plastik seperti botol air kemasan tidak boleh dipakai untuk air panas justru sering dipakai untuk menuangnya. Sentuhan antara bahan makanan dan plastik akan mengeluarkan reaksi kimia pelarut yang berbahaya bagi kesehatan.

Karena tidak mudah di hancurkan itulah, membuat banyak sampah plastik menumpuk di mana-mana. Sehingga selain merusak lingkungan dan penyumbang dari masalah pemanasan global, juga tidak enak dipandang serta berbahaya bagi kesehatan..

Didesa Sumbersuko sendiri, mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani yang gemar minum kopi diwarung-warung. Otomatis tingkat penumpukan sampah dari bungkus kopi akan semakin banyak jika tidak ada penanggulangannya.

Melihat kenyataan diatas, salah satu bentuk partisipasi pemuda untuk menghambat terjadinya pemanasan global dengan mendaur ulang sampah plastik menjadi barang yang lebih berguna dan dapat menghasikan uang. Untuk mengoptimalkan lembaga kepemudaan di desa, kami selaku praktikan mengadakan pembinaan kepemudaan lewat pelatihan daur ulang sampah plastik sebagai bahan kerajinan.

 

1.2  Rumusan Masalah

  1. Bagaimana cara untuk mengelola sampah bungkus kopi yang dijadikan sebagai bahan kerajinan anyaman?
  2. Apakah dengan mendaur  ulang sampah dapat mengurangi kerusakan lingkungan?
    1. Apakah dengan memberikan pelatihan kepada pemuda binaan berupa keterampilan dan pengetahuan tentang cara mendaur ulang sampah bisa menjadi peluang usaha kedepan?

1.3  Tujuan

Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan laporan ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan di Universitas Terbuka.
  2. Sebagai bentuk perhatian mahasiswa dan pemuda binaan  terhadap permasalahan global khususnya mengenai permasalahan sampah.
  3. Sebagai suatu usaha untuk menjaga lingkungan dari pencemaran lingkungan.
  4. Menambah pengetahuan dan keterampilan pada pemuda binaan.
  5. Agar pelatihan pembuatan kerajinan bungkus kopi ini bisa menjadi peluang usaha ke depan, sehingga berpengaruh pada peningkatan perekonomian khususnya pemuda binaan.
  6. Dapat menjalin keakraban dan kebersamaan dengan pemuda binaan lainnya.

 

BAB II

 PELAKSANAAN PROGRAM

2.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan/Pelatihan

2.1.1 Tempat pelatihan

Adapun tempat dan sarana pelaksanaan pelatihan pembinaan program kepemudaan mendaur ulang bungkus kopi sebagai bahan kerajinan anyaman adalah dirumah pratikan, yaitu Dusun Beji Ledok, RT.03 RW.03 Desa Sumbersuko, Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan 67162.

2.1.2 Waktu Pelaksanaan/Pelatihan

Kegiatan dilaksanakan sebanyak 10 kali pertemuan, selama dua hari dalam satu minggu, yakni setiap hari senin dan hari sabtu pada jam 15.30-17.00 WIB mulai tanggal 21 September 2013-26 Oktober 2013

Adapun jadwal Pelaksanaannya sebagai berikut:

Pertemuan

Hari/

Tanggal

Materi

Tempat

Pemateri

I

Sabtu,

21-09-2013

Memberi penjelasan tentang dampak dan bahaya dari sampah plastik serta penjelasan tentang pemanasan global dan dampak negatifnya Rumah Pratikan di dusun Beji Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03

Izzah (pratikan)

II

Senin,

23-09-2013

Melakukan pencarian sampah ke warung-warung dan ke tempat pembuangan sampah di rumah-rumah warga. Warung-warung disekitar tempat pratikan serta tempat warga membuang sampah

III

Sabtu, 28 September 2013

Memilah-milah sampah plastik serta menggolongkan sesuai dengan jenis/ merk yang ada pada plastik

Rumah Pratikan di dusun Beji Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03

Izzah

(Pratikan)

 

IV

Senin,

30-09-2013

Memotong ujung plastik kemudian mencuci plastik hingga bersihRumah Pratikan di dusun Beji Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03

Izzah

(Pratikan)

V

Sabtu,05-10-2013

Melihat video di youtube, kemudian memotong plastik menjadi dua dan melipat plastik hingga rapiRumah Pratikan di dusun Beji Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03

-Izzah

(Pratikan)

– Youtube

VI

Senin,

 07-10-2013

M elihat video di youtube bagaimana cara menganyam bungkus kopi serta melihat referensi di internet.Rumah Pratikan di dusun Beji Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03

 

Youtube

VII

Sabtu,

12-10-2013

Latihan menganyam tahap awal bersama narasumber.Rumah Pratikan di dusun Beji Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03

Yanti

VII

Senin,

14 -10-2013

Latihan menganyam membuat sudut tas.Rumah Pratikan di dusun Beji Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03

Yanti

VIII

Sabtu,

 19-10-2013

Menganyam dari tahap awal hingga membuat sudut anyaman.Rumah Pratikan di dusun Beji Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03

 

Yanti

IX

Senin,

21-10-2013

Menganyam untuk membuat tali tas dan menyatukan tali tas tanpa ada jahitan.Rumah Pratikan di dusun Beji Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03

Yanti

X

Sabtu,

26-10-2013

Berlatih menganyam tanpa di pandu atau di instruksikan oleh narasumber dan evaluasi hasil.Rumah Pratikan di dusun Beji Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03

Yanti

 

 

Sumbersuko, 21 September 2013

 

Koordinator

Rokhmatul Izzah

NIM. 821 362 055

 

2.2 Materi

·         SEJARAH PLASTIK

Leo Hendrik Baekeland, seorang ahli kimia warga Amerika berkebangsaan Belgia. Baekeland lahir di Ghent, Belgia pada tanggal 14 November 1863. Bakelit, yang penamaannya diambil dari nama Baekeland ini sebenarnya bukanlah temuan yang pertamanya karena sebelumnya ia sudah menemukan kertas foto yang dinamakan Velox. Baekeland seorang pelajar yang cerdas. Ia suka ngulik, mengutak-atik, mencoba-coba segala sesuatu.

ia telah mendapat gelar doktor dengan predikat maxima cum laude. Kemudian ia mengajar di universitas tersebut sampai tahun 1889. Baekeland memiliki hobi bepergian dan memotret. Ia sering melakukan perjalanan ke luar negeri seperti ke Prancis dan Inggris. Pada tahun 1889, ia mendapat beasiswa untuk belajar di Amerika Serikat selama tiga tahun. Beasiswa yang sebenarnya untuk tiga tahun tersebut malah diputuskannya untuk menetap di Amerika Serikat sampai ia ganti kewarganegaraan.

Karena hobinya yang suka memotret, kemudian ia mendapat pekerjaan di perusahaan fotografi. Pada saat itu, untuk mencetak gambar negatif film pada kertas harus menggunakan sinar matahari. Baekeland berpikir akan ketidakpraktisan hal itu. Terutama jika harus mencetak pada malam hari atau saat cuaca sedang hujan dan sinar matahari tidak ada. Dalam waktu yang singkat ia berhasil menciptakan kertas foto yang dinamakan Velox. Dengan kertas ini, tanpa sinar matahari pun film dapat diproses dan sebagai pengganti sinar matahari adalah dengan menggunakan lampu. Untuk mendukung penemuannya, pada tahun 1893 ia mendirikan pabrik kertas foto yang diberi namaNepera Chemical Company (Perusahaan Kimia Nepera). Tetapi, perusahaan tersebut tidak berumur panjang. Enam tahun kemudian ia menjual perusahaan tersebut seharga satu juta dolar kepada Eastman, penemu kamera.

 

Tahun 1905, Baekeland mulai mengadakan penelitian. Dua tahun kemudian ia “menyulap” sebuah bangunan yang tadinya berupa gudang menjadi sebuah laboratorium yang terletak di Yonkers, New York. Biaya pembangunannya menggunakan sebagian uang hasil penjualan perusahaan kimianya. Di laboratorium inilah ia mulai meneliti bahan pembentuk bakelit.

 

Baekeland mereaksikan dua jenis bahan kimia yaitu formaldehid (H2CO) yaitu sejenis bahan pengawet dan fenol (C6H5OH) yaitu sejenis bahan pembasmi kuman. Dengan hati-hati ia memanaskannya, mengontrol suhu dan tekanannya. Hasilnya, terbentuklah suatu bahan baru yang dapat dibengkokkan, dipilin, dan dibuat berbagai bentuk. Ia menamainya bakelite (bakelit). Bakelit ini merupakan kopolimer yaitu polimer hasil reaksi monomer-monomer yang lebih dari atu jenis. Polimer merupakan senyawa dengan massa molekul besar yang terbentuk dari gabungan molekul-molekul sederhana (monomer-monomer).

Tahun 1910 Baekeland mendirikan pabrik plastik sekaligus menjadi direktur utamanya sampai tahun 1939. Bakelit atau plastik tahan panas ini mulai diperkenalkan kepada masyarakat umum. Awalnya plastik digunakan untuk membuat kotak radio, kancing, bola biliar, dan beberapa jenis barang lainnya. Tetapi, berbeda dengan sekarang, di mana hampir semua barang yang kita temui terbuat dari plastik.Baekeland meninggal dunia pada tanggal 23 Februari 1944 saat usia 81 tahun di Beacon, New York, AS

 

  • BAHAYA dan DAMPAK BURUK PLASTIK

Semakin banyak penggunaan palstik berarti semakin cepat menghabiskan sumber daya alam tersebut.Akibat atau dampak negatif dari limbah plastik terhadap lingkungan :

  • Tercemarnya tanah, air tanah dan makhluk bawah tanah.
  • Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing.
  • PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun tanaman akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan.
  • Kantong plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah.
  • Menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu meyuburkan tanah.
  • Kantong plastik yang sukar diurai, mempunyai umur panjang, dan ringan akan mudah diterbangkan angin hingga ke laut sekalipun.
  • Hewan-hewan dapat terjerat dalam tumpukan plastik.
  • Hewan-hewan laut seperti lumba-lumba, penyu laut, dan anjing laut menganggap kantong-kantong plastik tersebut makanan dan akhirnya mati karena tidak dapat mencernanya.
  • Ketika hewan mati, kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tetap tidak akan hancur menjadi bangkai dan dapat meracuni hewan lainnya.
  • Pembuangan sampah plastik sembarangan di sungai-sungai akan mengakibatkan pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran sungai yang menyebabkan banjir.

 

Alat dan Bahan:

  • Bungkus kopi
  • Gunting

Cara membuat :

  • Siapkan bungkus kopi dengan ukuran dan motif yang sama
  • Cuci bungkus kopi hingga bersih, lalu keringkan.
  • Gunting bungkus kopi menjadi dua bagian
  • Lipatlah kedua sisi bungkus kopi ke dalam hingga rapi sehingga menghasilkan pita plastik. Buatlah pita sebanyak 200-400 buah pita plastik dari 100-200  bungkus kopi tergantung besar kecil barang kerajinan yang akan dibuat.
  • Ambillah empat buah pita dan anyam seperti membuat baling-baling
  • Pada baling-baling yang sudah terbentuk selanjutnya tambahkan pita lainnya satu-persatu dan jangan lupa membuat sudut tegak vertikal agar bisa dianyam ke arah atas. Bila proses ini diabaikan maka anyaman hanya akan berbentuk seperti tikar saja dan tidak berupa keranjang. Atur lebar dan tinggi anyaman sesuai kebutuhan.
  • Pada bagian ujung tas dianyam seperti pada tahap awal menganyam, tetapi posisi menganyam lurus memanjang, sesuai dengan keinginan panjang tali tas.
  • Setelah keranjang atau tas cantik selesai, bagian dalam tas dapat ada beri lapis dari kain perca agar tidak bolong-bolong atau biarkan seperti itu supaya tetap orsinil dan antik.

 

2.3 Peserta

No

Nama

Jenis Kelamin

Tempat/Tanggal Lahir

Alamat

1. Ema Safitri Perempuan Pasuruan, 27-01-1998 Dusun Beji Ledok Desa Sumbersuko RT.02 RW.03 Kec. Purwosari
2.

Nur Lailatul Mufida

Perempuan Pasuruan, 28-01-1998 Dusun Beji Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03 Kec. Purwosari
3. Fitri Nur Habiba Perempuan Pasuruan, 15-02- 1997 Dusun Beji Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03 Kec. Purwosari
4.

Nur Hidayatun Nikmah

Perempuan Pasuruan, 14-10- 2000 Dusun Beji Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03 Kec. Purwosari
5. Luluk Khudrotin Perempuan Pasuruan, 15 -11-1990 Dusun Beji Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03 Kec. Purwosari
6. Leni Anggraeni Perempuan Pasuruan, 13-10-2003 Dusun Beji Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03 Kec. Purwosari
7. Nuril Maulida Perempuan Pasuruan,09-12-2003 Dusun Beji Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03 Kec. Purwosari

 

Ketua RT.03 RW.03                                                           Dosen Pembimbing                                  Mahasiswa

Darul Husen                    Dr.Hardika,M.Pd.                                   Rokhmatul Izzah

                                                                                                          NIM. 821 362 055

 

2.4  Jenis Kegiatan

Jenis kegiatan yang dilakukan adalah pelatihan kepemudaan pemanfaatan sampah bungkus kopi sebagai bahan anyaman kerajinan.

2.5 Strategi dan deskripsi Kegiatan

2.5.1 Strategi kegiatan

1. Pengamatan

Melalui kegiatan ini penulis mencoba mengamati kegiatan yang dilakukan oleh pemuda di lingkungan sekitar hasilnya diperoleh bahwa sebagian besar para pemuda kurang memanfaatkan waktunya dengan baik dan kebanyakan pemuda tidak peduli terhadap lingkungan

2.  Penentuan Masalah

Setelah penulis mengadakan pengamatan dengan hasil bahwa sebagian dari mereka melakukan kegiatan yang kurang bermanfaat dan kurang peduli lingkungan. Maka dilakukan kegiatan peduli lingkungan yang dapat menghasilkan uang.

3.  Penentuan Pemuda Binaan

Dalam menentukan pemuda yang akan dibina dipilih pemuda yang tinggal di lingkungan sekitar pratikan, yaitu didesa Sumbersuko RT.03 RW.03. Hal itu untuk memudahkan hubungan komunikasi antara penulis dengan pemuda binaan. Dan diambilah 7 peserta pemuda binaan., yaitu Ema, Fida, Biba, Luluk, Nikmah, Nuril dan Leni.

4.   Pemilihan Kegiatan

Dalam memilih kegiatan diadakan musyawarah dengan pemuda binaan dan mengingat beberapa pemuda binaan juga membutuhkan pelatihan untuk memenuhi mata pelajaran kewirausahaan di sekolahnya dan beberapa siswa lainnya juga ditunjuk untuk  mengikuti lomba mewakili sekolahnya serta banyaknya limbah sampah disekitar tempat tinggal pratikan dan pemuda binaan, maka diambillah kesepakatan untuk melakukan kegiatan pelatihan pemanfaatan sampah bungkus kopi sebagai bahan  kerajinan anyaman.

5.   Pelaksanaan.

Agar pelaksanaan dapat berjalan dengan baik, dalam kegiatan tidak bersifat kaku, artinya kedudukan kita sama tidak ada yang lebih tinggi dan pemuda binaan mempunyai kebebasan untuk mengeluarkan ide atau gagasan dalam kegiatan pembinaan.

6.    Evaluasi

Dalam tahap ini dapat dilihat hasil pembuatan kerajinan dari sampah bungkus kopi dari ketujuh pemuda binaan dapat dilakukan dengan baik, walaupun hasilnya berbeda-beda.

7.    Tindak lanjut

Diharapkan pemuda dapat berwirausaha melalui kegiatan pembinaan ini, serta pemuda binaan dapat mengajak pemuda lainnya agar lingkungan didesa Sumbersuko tidak tercemar oleh sampah.

 

2.5.2 Deskripsi Kegiatan

Pertemuan

Tanggal

Kegiatan

Waktu

I

21-09-2013

Pada pertemuan pertama pratikan memberi penjelasan tentang dampak dan bahaya dari sampah plastik serta penjelasan tentang pemanasan global dan dampak negatifnya.

 

1,5 Jam

II

23-09-2013

Pada pertemuan kedua pratikan mengajak pemuda binaan untuk melakukan pencarian sampah ke warung-warung dan ke tempat pembuangan sampah di rumah-rumah warga. Serta meminta partisipasi warga dan pemilik warung untuk memilah sampah plastik yang bisa didaur ulang dan menyimpannya untuk diambil pada saat pelatihan berikutnya.

1,5 Jam

III

28-09-2013

Pratikan dan pemuda binaan membawa sampah bungkus kopi dari rumah serta mengambil sampah di warung-warung, kemudian  memilah-milah sampah plastik serta menggolongkan sesuai dengan jenis/merk yang ada pada plastik.

1,5 Jam

IV

30-09-2013

Pemuda binaan mengambil sampah di warung-warung dan memotong kedua ujung plastik.  Kemudian mencuci plastik hingga bersih, dan menunggu sampah hingga kering.

1,5 Jam

V

05-10- 2013

Pemuda binaan dan pratikan mengambil sampah di warung-warung dan melipat plastik hingga rapi. Serta melihat video di youtube tentang langkah-langkah menganyam.

1,5 Jam

VI

07-10-2013

Mengambil sampah di warung-warung dan melihat video di youtube bagaimana cara menganyam bungkus kopi serta melihat referensi di internet.

1,5 Jam

VII

12-10- 2013

Mengambil sampah di warung-warung kemudian latihan menganyam tahap awal bersama narasumber.

1,5 Jam

VII

14-10-2013

Mengambil sampah di warung-warung, kemudian belajar menganyam membuat sudut tas anyaman.

1,5 Jam

VIII

19-10- 2013

Mengambil sampah di warung-warung kemudian menganyam dari tahap awal hingga membuat sudut anyaman.

1,5 Jam

IX

21-10- 2013

Menganyam untuk membuat tali tas dan menyatukan tali tas tanpa ada jahitan.

1,5 Jam

X

26-10- 2013

Berlatih menganyam tanpa di pandu atau di instruksikan oleh narasumber dan evaluasi hasil.

1,5 Jam

 

 

BAB III

TEMUAN dan HASIL

3.1 Temuan dan Hasil Evaluasi Proses

Pada awal proses pencarian limbah bungkus kopi, sedikit mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan :

  1. Untuk mendapatkan bahan baku sampah plastik masih cukup sulit karena warga belum terbiasa mengumpulkan sampah.
  2. Kebiasaan warga melihat sampah yang menumpuk langsung dibakar atau membuangnya ke sungai.
  3. Kebanyakan sampah telah tercampur dengan sampah lainnya. Sehingga harus dipilah-pilah terlebih dahulu.
  4. Waktu yang diperlukan untuk pengerjaan satu barang masih sangat lama karena belum terampil.

Selain mengalami kesulitan dalam mencari bahan baku sampah plastik, masalah kedua muncul, yaitu ketidak adaannya pemateri sebagai narasumber. Dan agar kegiatan pelatihan ini dapat dilaksanakan, maka alternatif lain yang digunakan adalah dengan melihat sumber informasi dari internet. Baik itu melalui situs Youtube maupun situs pribadi seperti blog maupun wordpress. Namun pada akhirnya pemateri didapat setelah pemuda binaan bercerita pada temannya disekolah.

3.2         Temuan dan Hasil Evaluasi Produk

Dalam keterampilan membuat anyaman dari bungkus kopi 7 pemuda binaan mendapatkan hasil yang memuaskan, mereka adalah Fida, Ema, Biba, Nikma, Luluk, Leni dan Nuril, mereka selalu memperhatikan sehingga hasilnya cukup memuaskan, walaupun hasilnya sedikit berbeda dari yang lainnya.                                       Hal ini disebabkan sering tidak masuk karena setiap hari senin  ada jadwal les yang harus mereka ikuti. Walaupun begitu, mereka dapat mengimbangi beberapa pemuda binaan lainnya bahkan hasil pengerjaan lebih baik dari peserta pemuda binaan yang lain, hal ini dikarena mereka juga berlatih dirumah masing-masing serta disekolah.

Hasil kreasi yang didapat memang berbeda, ada yang membuat tas, tempat botol minuman, tas untuk mukena bahkan ada yang mengamplikasikan sebagai hiasan bando. Sementara untuk membuat tempat tissue belum terealisasikan karena keterbatasan bahan baku.

Berdasarkan kegiatan yang kami laksanakan selama 1 bulan lebih, dapat diperoleh hasil evaluasi proses kegiatan pelatihan sebagai berikut :

No

Nama Warga Belajar

Keaktifan

Kerjasama

Keberanian

Produktifitas

Jml

Ket.

1

2

3

1

2

3

1

2

3

1

2

3

1.

Ema Safitri

Ö

Ö

Ö

Ö

8

Baik

2.

Nur Lailatul Mufida

Ö

Ö

Ö

Ö

9

Baik

3.

Fitri Nur Habiba

Ö

Ö

Ö

Ö

6

Cukup Baik

4.

Nur Hidayatun Nikmah

Ö

Ö

Ö

Ö

8

Baik

5.

Luluk Khudrotin

Ö

Ö

Ö

Ö

10

Sangat Baik

6.

Leni Anggraeni

Ö

Ö

Ö

Ö

11

Sangat Baik

7.

Nuril Maulida

Ö

Ö

Ö

Ö

9

Baik

 

Kriteria Penilaian :

1 – 3      = Kurang baik

4 – 6      = Cukup baik

7 – 9      = Baik

10  – 12   = Sangat baik

Skor nilai yang diperoleh warga belajar :

 

NA=  nilai yang di peroleh x 10 di bagi 12

 

 

  1. Ema Safitri =  x 10 = 6,7
  2. Nur Lailatul Mufida =  x 10 = 7,5
  3. Fitri Nur Habiba =  x10 = 5
  4.  Nur Hidayatun Nikmah =  x 10 = 6,7
  5.  Luluk Khudrotin =  x 10 = 8,3
  6. Leni Anggraeni  =  x 10 = 9,2
  7. Nuril Maulida =  x 10 = 7,5

 

Rentang Nilai :

8,1 – 10           =   Sangat baik

6,1 – 8,0          =   Baik

3,1 – 6,0          =   Cukup

1,0 – 3,0          =   Kurang

 

Hasil pengamatan dari warga belajar sebagai berikut :

 

No.

Nama

Nilai

Keterangan

1. Ema Safitri

6,7

Baik
2. Nur Lailatul Mufida

7,5

Baik
3. Fitri Nur Habiba

5

Cukup
4. Nur Hidayatun Nikmah

6,7

Baik
5. Luluk Khudrotin

8,3

Sangat Baik
6. Leni Anggraeni

9,2

Sangat Baik
7. Nuril Maulida

7,5

Baik

 

3.3    Pembahasan

Menurut hasil pengamatan pratikan melalui demonstrasi pemuda binaan tentang pemanfaatan sampah bungkus kopi sebagai bahan kerajinan adalah sebagai berikut:

  1. Ema Safitri

Dalam menerima bimbingan sangat aktif, namun dalam kerjasama kurang, sehingga dalam menyerap hasil praktek belum begitu berhasil, Keberanian dalam bertanyapun baik  dan hasil anyaman yang dihasilkan kurang benar. Akan tetapi setelah melakukan praktek ulang hasilnya baik baik. Anyaman yang dihasilkan adalah tempat air minum botol.

 

  1. Nur Lailatul Mufida

Dalam menerima praktek dan memahami kurang, namun keaktifan kerja sangat baik serta tingkat kerjasama dan keberanian dalam bertanya baik. Sehingga hasil yang diperoleh dari pengolahannya baik. Anyaman yang dihasilkan adalah tas.

 

 

  1. Fitri Nur Habiba

Dalam menerima dan memahami serta mengerti cara menganyam sampah bungkus plastik kurang, karena dia lebih sering terfokus dengan Hand Phonenya sehingga hasil yang diperoleh dari pengolahannya kurang. Tingkat kerjasama dan keberanian dalam bertanyapun kurang. Akan tetapi keaktifan kehadiran sangat baik. Anyaman yang dihasilkan adalah Bando.

 

  1. Nur Hidayatun Nikmah

Dalam menerima dan memahami serta mengerti cara menganyam sampah bungkus plastik baik. Tingkat kerjasama dan keaktifan kehadiran  baik, namun keaktifannya untuk bertanya kurang sehingga hasil yang diperoleh dari pengolahannya baik. Anyaman yang dihasilkan adalah tempat Hand Phone.

 

  1. Luluk Khudrotin

Dalam menerima dan memahami serta mengerti cara menganyam sampah bungkus plastik cukup, karena sering diganggu oleh anaknya, namun keaktifannya untuk bertanya sangat baik sehingga hasil yang diperoleh dari pengolahannya baik.Tingkat keaktifan kehadiran juga sangat baik. Anyaman yang dihasilkan adalah tempat Hand Phone.

 

  1. Leni Anggraeni

Dalam menerima bimbingan kurang aktif karena jarang masuk untuk mengikuti les di sekolah, tetapi keberaniannya untuk bertanya dan kerjasamanya sangat baik. Sehingga hasil yang diperolehnyapun juga  sangat baik. Anyaman yang dihasilkan berupa tas.

 

  1. Nuril Maulida

Dalam menerima bimbingan kurang aktif  karena jarang masuk untuk mengikuti les disekolah bersama Leni.  tetapi keberaniannya untuk bertanya dan kerjasamanya baik. Sehingga hasil yang diperolehnya baik. Anyaman yang dihasilkan berupa tempat air minum  botol.

3.4    Gambaran Keaktifan

Keaktifan (antusiasme) warga belajar dalam pelatihan pemanfaatan sampah bungkus kopi sebagai bahan anyaman di Desa Sumbersuko Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan ini dapat digambarkan sebagai berikut :

No.

Nama Pemuda Binaan

Respon Terhadap Materi

Antusiasme / Keaktifan

1.

Ema Safitri 1.  Dalam menerima materi cukup

2. Dapat mempraktikkan membuat anyaman dengan baik walaupun harus melakukan praktek ulang.

3. Hasil kerjanya baik

1. Keaktifan bertanya baik dan Kehadiran tepat waktu

2. Terampil dan cekatan dalam melaksanakan tugas

3. Kerjasama kurang

2.

Nur Lailatul Mufida

  1. Dalam menerima dan memahami materi kurang
  2. Dalam mempraktikkan membuat anyaman cukup
  3. Hasil kerjanya baik

 

  1. Keaktifan bertanya baik dan Kehadiran tepat waktu
  2. Kurang terampil dalam melaksanakan tugas.
  3. Kerjasama baik

3.

Fitri Nur Habiba

  1. Dalam menerima dan memahami materi kurang
  2. Dalam mempraktikkan  membuat anyaman kurang.
  3. Hasil kerja kurang

 

  1. Keaktifan  bertanya kurang dan Kehadiran tepat waktu
  2. Kurang terampil dalam melaksanakan tugas.
  3. Kerjasama kurang

4.

Nur Hidayatun Nikmah

  1. Dalam menerima dan memahami materi baik.
  2. Dalam mempraktikkan membuat anyaman baik
  3. Hasil kerjanya baik

 

  1. Keaktifan bertanya kurang, kehadiran tepat waktu
  2. Terampil dalam melaksanakan tugas
  3. Kerjasama cukup

5.

Luluk Khudrotin

  1. Dalam menerima dan  memahami materi kurang
  2. Dalam mempraktikkan membuat anyaman baik
  3. Hasil kerjanya baik
  4. Keaktifan dalam bertanya sangat baik, kehadiran tepat waktu.
  5. Keterampilan dalam melaksanakan tugas  cukup
  6. Kerjasama baik

 

6.

Leni Anggraeni

  1. Dalam menerima dan memahami materi sangat baik
  2. Dalam mempraktikkan membuat anyaman sangat baik
  3. Hasil kerjanya sangat baik

 

  1. Keaktifan bertanya sangat baik, Kehadiran  kurang
  2. Terampil dalam melaksanakan tugas
  3. Kerjasama baik

7.

 

 

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

    Pada hakekatnya pemuada memiliki potensi yang luar biasa jika mendapat kesempatan dan motivasi serta pembinaan yang tepat. Peran serta masyarakat luas pada umumnya, dan lembaga yang berkompeten pada khususnya di bidang kepemudaan merupakan fasilitator dan moderator yang bisa menjembatani kebutuhan para pemuda.

Dari hasil pelaksanaan program kepemudaan yng telah kami laksanakan ternyata secara umum hasilnya sangat membanggakan dengan dibuktikan mereka sangat semangat dan antusias di dalam mengikuti program tersebut.

Untuk lebih memacu agar para pemuda dapat menggali potensi yang ada pada diri mereka maka diperlukan bantuan dari lembaga-lembaga yang menangani bidang tersebut agar pemuda bisa mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.

 

4.2    Saran

4.2.1 Bagi Warga Belajar

Dari pelaksanaan pelatihan pemanfaatan limbah bungkus kopi ini, diharapkan warga belajar mampu memanfaatkan ilmu yang didapat untuk menciptakan lapangan kerja dan dapat membantu mengurangi masalah sampah yang ada didesa. Para pemuda nantinya juga dapat berwirausaha agar  bermanfaat bagi kehidupannya.

 

4.2.2        Bagi Kepala Desa (pemerintah)

Melihat antusiasme yang tinggi dari warga belajar pemerintah perlu mengadakan program pelatihan. Banyaknya warga, khususnya yang masih menganggur membutuhkan pelatihan yang berhubungan dengan keterampilan. Keterampilan ini sangat bermanfaat untuk mengurangi dampak buruk sampah yang ada disekitar serta dapat menunjang kehidupan perekonomian warga. Pelatihan ini juga membantu pemeritah untuk mengurangi pengangguran.

 

4.3 Tindak Lanjut

Program pembinaan kepemudaan berupa pelatihan pemanfaatan sampah bungkus kopi perlu ditindak lanjuti secara intensif. Hal ini dikarenakan keterampilan pemuda binaan perlu dikembangkan lebih baik lagi. Selain itu, tindak lanjut pembinaan yang terprogram dapat memunculkan ide-ide kreatif dari pemuda binaan  sehingga dapat  dikembangkan menjadi suatu usaha dimasa mendatang.

 

DAFTAR PUSTAKA

  1. http://id.wikipedia.org/wiki/Bungkus_plastik, di akses pada tanggal 06 Oktober 2013  jam 18.41WIB.
  2. http://kolom-biografi.blogspot.com/2011/09/biografi-leo-hendrik-baekeland-penemu.html, diakses pada tanggal 07 Oktober 2013 jam 14.55 WIB.
  3. http://www.youtube.com/watch?v=2Ex-59XlExc, diakses pada tanggal 07 Oktober 2013 jam 14.30 WIB.
  4. http://www.youtube.com/watch?v=yiX1t8Zas-U, diakses pada tanggal 07 Oktober 2013 jam 14.45 WIB.
  5. http://www.youtube.com/watch?v=fETVyrppkb8, diakses pada tanggal 12 Oktober 2013 jam 09.23 WIB.
  6. http://www.youtube.com/watch?v=Vt9VXqkT8sU, diakses pada tanggal 12 Oktober 2013.
  7. http://www.youtube.com/watch?v=Zy6HjwSBB3Q, diakses pada tanggal 12 Oktober 2013.
  8. http://mesinsampahplastik.wordpress.com/2012/07/16/sejarah-plastik/, diakses pada tanggal 14 Oktober 2013.
  9. http://rizkyanasofiya.wordpress.com/2012/10/08/dampak-negatif-limbah-plastik/, diakses pada tanggal 14 Oktober 2013.
  10. http://dietkantongplastik.info/bahaya-plastik-bagi-kesehatan/, diakses pada tanggal 14 Oktober 2013.

 

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1

 

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN KEPEMUDAAN

Nama Mahasiswa        : ROKHMATUL IZZAH

Nim                             : 821 362 055

POKJAR                     : Purwodadi

UPBJJ-UT                   : Malang

 

Identitas Pemuda Peserta Pelatihan Pemanfaatan Sampah bungkus Kopi Sebagai Bahan Kerajinan Anyaman

No

Nama Pemuda

Identitas

Minat Kegiatan

Kepemudaan

Cita-cita

L/P

Umur

Pendidikan

1

Ema Safitri

P

15

SMA

Sangat Antusias

Wirausaha

2

Nur Lailatul Mufida

P

15

SMA

Sangat Antusias

Wirausaha

3

Fitri Nur Habiba

P

16

SMA

Antusias

Wiraswasta

4

Nur Hidayatun Nikmah

P

13

SMP

Sangat Antusias

Guru

5

Luluk Khudrotin

P

23

SMP

Antusias

Wirausaha

6

Leni Anggraeni

P

10

SD

Sangat Antusias

Guru

7

Nuril Maulida

P

10

SD

Sangat Antusias

Wiraswasta

 

 

Dosen Pembimbing                                   Ketua RT.03/RW.03                                            Mahasiswa

 

 

Dr. Hardika, M. Pd.                                    Darul Husen                                                     Rokhmatul Izzah

                                                                                                                                           NIM. 821 362 055

Lampiran 2

DAFTAR KEHADIRAN

No.

Nama

Tanda tangan Pertemuan Ke-

I

II

III

IV

V

1. Ema Safitri
2. Nur Lailatul Mufida
3. Fitri Nur Habiba
4. Nur Hidayatun Nikmah
5. Luluk Khudrotin
6. Leni Anggraeni
7. Nuril Maulida

 

No.

Nama

Tanda tangan Pertemuan Ke-

VI

VII

VIII

IX

X

1. Ema Safitri
2. Nur Lailatul Mufida
3. Fitri Nur Habiba
4. Nur Hidayatun Nikmah
5. Luluk Khudrotin
6. Leni Anggraeni
7. Nuril Maulida

 

Lampiran 3

FOTO-FOTO KEGIATAN

 

 

 

 GambarGambar

 

GambarGambar

 Gambar

 GambarGambar

10502014_10204186271394420_6150684125677102678_n